UNS Blog Fest 0.9 dalam perenunganku
Akhirnya aku mulai kembali menulis, setelah beberapa waktu disibukkan di dunia nyata. Berangkat pagi pulang pagi, mencoba belajar menjadi mahasiswa yang tidak pada umumnya. Belajar untuk menetapi sebuah tanggung jawab, belajar akan sebuah arti kepercayaan, belajar akan sebuah kerasnya kerja ataupun kerja yang keras. Meski kadang jalan itu pahit, tapi bukankah ketika kita meminta kekuatan kepada Alloh , Alloh akan memberikan kita cobaan agar kita menjadi kuat. Dan kita sadari ataupun tidak hidup adalah pergantian dari satu cobaan ke cobaan yang lain, hingga kita menjadi jiwa-jiwa yang tegar dan layak mejadi pemenang ๐ .
Setelah sekian lama tidak mencurahkan isi hati ini pada baris-baris kata, entahlah aku menjadi kian rindu akan nada-nada kata-kataku. Entahlah menulis kini kayaknya menjadi sebuah jalan perdjoeanganku meski tak ada jaminan orang yang mau mambaca tulisanku kemudian bisa menetapi jalan kebenaran, kembali kepada jalan-jalan yang lurus. Bisa jadi orang hanya akan tersenyum ๐ , atau bahkan muak ;-( karena menang dalam hidup ini pasti ada dua sisi sepakat dan tidak, baik atau buruk, 1 atau 0 tidak ada kondisi antara dilini manapun kita berdiri.
Banyak yang sebenarnya ingin aku ungkap dalam baris-baris kata ,apa-apa yang ada di dalam hatiku, dalam pikirku dan dalam impian-impianku. Tentang ide-ide pengambangan lembaga mapun institusi, tentang study abroad yang menjadi dambaan pejuang beasiswa, tentang diskusi panjang mahasiswa dalam rapat-rapat penuh semangatnya yang kadang waktunya hanya habis untuk menetukan kapanย mau rapat lagi. Dan tentunya tentang kita ๐
Pelajaran-pelajaran tentunya harus bisa kita petik dalam setiap langkah-langkah perjuanga iniย ย ( UNS Blog Fest 0.9). dari perenungan pasca ini aku sadari mendapatkan banyak hal Bagaimana kita harus memilih bukan menjadi orang yang ketika disana bilang kalo sibuk disini dan ketika disini bilang kalo sibuk di sana dan dengan itu tidak bekerja di kedua tempatnya sungguh ironis. Menjadi pribadi yang bukan hanya suka menanti, tapi menjemput karena jujur menanti adalah sesuatu yang paling tidak saya sukai apapun alasanya. Menjadi orang yang bertanya apa yang sudah saya lakukan bukan apa yang akan aku dapatkan. Dan semoga sahabat-sahabat semua bisa berpores bersama menjadikan esok yang lebik baik dan dengan mimpi yang lebih indah. ๐
Terakhir tenkiu dan maaf..;)