jalan cinta para pedjoeang: Catatan UNS Blog Festifal 0.9

Tak kusadari ternyata aku punya dua dunia, dua dunia yang seharus bukan untuk dipertentangkan bukan untuk dipilih, bukan untuk dikorbankan. Diantara sekian banyak amanah (baca : kerjaan) *sok sibuk mode ON* disana, disini dan dimana-mana ketika ku di sini pasti aku ya tidak ada di sana. Aku juga manusia, punya hati punya rasa…. (lagunya siapa ya.. lupa :D) bukan pembelaan, bukan sebuah justifikasi pembenaran tentang sebuah keputusan-keputusan yang kuambil. Bila alam saja tak sangguh menjadi 2 bentuk dalam satu waktu, apalagi kita..terlebih aku (melankolis banget.. ๐Ÿ˜€ ) “sinar matahari itu bisa berupa partikel dan juga gelombang, tapi dalam satu waktu dia tidak bisa sebagai gelombang dan partikel” saya kira begitu juga dengan kita.

Dunia nyataku di Dunia skripsi,pkm,sim,*amanah lain* beberpa hari ni tak lupakan dulu, menapaki jalan perdjoangku di dunia fana maya sebagai TKI,TKW (TIM yang Kerjanya Wow) ato apalah sebutanya..tapi juga bener kok berangkat pagi pulang pagi trus ngopo? gak apa-apa dream team aja. Berbekal semangat, berbekal impian, berbekal apa lagi ya? *itu cukup* kayaknya cukup menjadi bahan bakar setiap langkah-langkah kami (Aktifisย  MOde ON)

Meski tak seperti “jalan cinta para pejuang” ๐Ÿ™‚ *baru mau baca bukunya* milik Salim A Fillah, tak tuliskan sedikit kutipan puisinya aja ya? tapi sedikit tak gubah biar sesui dengan keadaan, tokoh dan tempat kejadian.

Disana, ada cita dan tujuan
yang membuatmu nenatap jauh kedepan
teruslah melangkah di jalan cinta para pejuang
menebar kebajikan
walau duri merantaskan kaki
walau kerikil mencacak telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah
tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum ๐Ÿ˜‰
di jalan cinta para pejuang

penggambaran bahasa yang sangat tinggi, susah dicerna dizaman sekarang ini, hanya ada sebuah pertanyaan “kok bisa sebegitunya?”.