Semua ini pasti ada “hikmah” nya

“Hikmah”…. ehm siapa nama yang satu ini ya? OK.. STOP kita kembali ke jalan yang benar saudaraku, pernahkan kita meresa begitu gusar karena kuliah ndak lulus-lulus padahal dah tahun ke empat, setelah lulus ndak dapat segera dapat kerja yang segera mapan. Setelah lontang-lantung jadi sarjana muda dapat kerjapun hanya sekedarnya dari pada ngangur.  Hingga mau mengkhitbah akhwat aja selalu alasan nunggu sukses dulu ya? 🙂 (bukan curhat lho.. :D) “syukuri apa yang ada, lakukanlah yang terbaik, hidup ini adalah anugrah (rudi feat d’masiv) mantep to?”

Beberapa hari ini alhamdullilah diberi nikmat sakit oleh Alloh, entah karena lagi musimnya sakit atau memang karena beban pikiran yang ndak ada habisnya. Harus mikir kafe dan wedangan nya  yang harus jalan dengan segala problematika dan lain-lainya dech, harus mikir ngasih anak-anak pencerahan computer di sekolah. Mikir ngasih ulangan, mikir……. (siapa ya? Ehm ). Sebenarnya ingin  tak buat santai aja sakitnya, tapi keburu ke dokter dan harus istirahat 3 hari katanya pak Dokter. Sakit, di kos sendiri dibisa dibayangkan 🙁 diwaktu itu aku sms keluarga (bapak,ibu, adek) karena kepada siapa lagi harus memberitahu mengabarkan bahwa aku sakit, tapi ndak usah kwatir karena memang ndak apa apa.. kataku.( sedikit didramatisir biar kelihatan serius 😀 ) ( kisah sakit ini diikutkan karena ada hikmahnya, yaitu tulisan ini… halah lebay)

OK sekarang  kita bicara masalah “hikmah”, kata orang yang bijak daun jatuh saja bisa diambil hikmahnya, apa lagi kejadian kita sehari-hari. Kenapa kita belum lulus-lulus, pasti karena malas kerjakan skripsi .. 😀 maksudnya pasti ada hikmah didalamnya kita masih begitu diperlukan dikampus, sebagai pengerak-pengerak organisasi kampus… toh kalo lulus malah lontang-lantung gak karuan. Gak segera dapat pekerjaan yang mapan, ehm kalo ini wirausaha aja dech… diperintah orang itu ndak enah lho  😀 Kalo gak dapet dapet jodoh itu sabar aja, yang penting gak asal ketemu cewek di jalan kelihatan agak bening trus diberi hijab…. Hehehe kata ustad ada aturannya gak sembarangan. Sekarangnya saatnya memetik hikmah dari kebun kita masing-masing… 🙂 maksudnya dari kejadian hidup kita masing-masing, kitalah yang paling mengerti diri kita saudaraku.

“saudaraku dunia ini sejauh apapun kau berlari untuk mengejarnya tidak akan pernah kau merasa mendapatkan apa yang kau cari” kecuali kau tahu maknanya syukur. Dan saat itu kau akan tahu indahnya hidup… 🙂