Salahkah Aku? yang terlahir dari sistem pendidikan yang salah!
Menyikapi maslah pendidikan terasa pilu hati ini, serasa menghujam jantungku. Bukan karena tak mampu menaklukkan kurikulum pendidikan yang kukenyam selama ini. Prinsip Ambil mata kuliah hanya sekali ternyata dapat ku pegang hingga mengantarkan aku ke tahun ke empat tahun penghabisan.
Ceritapun dimulai ketika hati ini mulai terikat (halah 😉 )khas bahasene wong wonogiri sing luwih terkenal gapleke dari pada gapteke. Sekian banyak sks yang sudah masuk ke kepala ini hingga membuat aku seperti pedjoengan yang siap membabat semua musuh yang menghadang. Tapi semua ini kembali ketitik nadir ketika aku tak tahu senjata apa yang harus kugunakan. Aku jadi pilu lagi seakan mendapat kabar bahwa pujaan hati talah menikah dengan orang lain ( pengalaman temen 😉 ). Sungguh suatu hal layak dipertanyyakan ” Salahkan Aku ? yang terlahir dari system pendidikan yang salah.
Pendidikan di Indonesia seakan hanya mencetak orang-orang yang ahli dalam bidang teoritis belaka, tanpa skill yang riil yang dutuhkan oleh dunia intrustri. Ada sebuah gap lebar yang memisahkan keduanya. Memang terdapat perbedaan orientasi di antara keduanya antara profit dan non-profit.
Sudahlah tak perlu menyesali kata yang terlanjur terucap, kita mulai benah-benah aja dari diri sendiri karena dari kita juga bangsa ini ada. Beberapa cara yang mungkin bisa mengobati luka ini :
@ Be creative dan kuasai skill dengan mahir terhadang suatu bibang kalo orang fisika yang bisa mahir dalam ( mikrokontroler, computational physics, electronics, optics dll)
@ Jangan berhenti menjadi pembelajar…don’t give up tiil u get your want
@ Yakinlah Rencana Alloh itu lebih indah, sehingga berusahalah