Pendekar webometrics mencari cinta sebuah simbolisasi prestasi UNS

Pagi yang begitu dingin seolah mengabarkan kepada dunia begitu senyapnya perjalanan panjang para “pedekar webomatrics“. Perjalanan panjang mengejar sebuah simbol prestasi UNS dalam webometrics yang ditunjukan dengan deretan angka disana. Entah mengapa angin pun seakan menemani dingin, bergerak dengan kencangnya mengoyak pohon Angsana (Pterocarpus indicus Willd) seakan menetapi hukum alam “semakin tinggi pohon akan semakin kencang angin meniupnya”. Mengutip kata sang pendekar dalam pertemuan para laskar kemarin dalam kerajaan PUSKOM era dinasti UNS “bahwasannya saat-saat menunggu angka membuat sport jantung”, begitulah gambaran kondisi para pelaku sejarah.

Disisi lain, para meter di webometrics maupun di THES (The Times Higher Education Supplement) mengharuskan sebuah culture bukan kerja sebagian orang di dalam sebuah institusi. Parameter yang ada di sana visibility, Rich Files, Scholar merupakan parameter yang harus di penuhi. Bukan enteng kemudian untuk menyadarkan para masyarakat UNS untuk menjadi the real UNS dengan seluruh jiwa dan raga.

“welcome to the real jungle” agaknya merupakan sebuah istilah yang cocok bagi kita UNS dalam belantara webometrics. Tak cukup hanya energi wedang ronde ( maap mas tak pake 🙂 ) butuh energi massal dari seluruh civitas untruk memberi semangat dan bukan berhenti di situ tapi juga kerja riil dalam ranah-ranah IT ataupun sebagai kontributor paper misal 😀

saya kira sudah Panjang lebar dan tinggi sehingga mempunyai volume, yang pasti ayo segera bekarja sudah siang saatnya berkarya bukan hanya bercerita, hujan sudah reda dan angin tak lagi berhembus. Saatnya Pendekar webometrics mencari cinta sebuah simbolisasi prestasi UNS, bersama laskar-laskarnya. cemangat