Sebuah Kontemplasi (SAT Kapan kita kemana?)

Ku awali tulisan ini ketika aku dapat sms, untuk datang di SAT 2 UNS dibawah gedung SPMB  UNS. Buru-buru aku datang meski ya tak sempatkan makan dulu di kantin bu MIN dekat SAT 1 PUSKOM. Setelah sampai di SAT 2 ternyata dah ada mas EKO, mbak Peni dan Ayu. Selang berapa lama mereka berdua pergi, Ayu kuliah di Ekonomi, mbak peni yang lagi gak enak (mungkin karena pancaroba) pergi cari makan entah kenapa kok malah lama.

Diawali oleh user yang bayar, “mas berapa?” katanya kemudian tak jawab “700 mbak”. Setelah beberapa lama mbak tersebut diam. Kemudian mbaknya bilang “mas, aku tadi sudah hampir 1 jam kok hanya 700. murah banget?” seakan dia tak percaya. Tak jawab ” maaf mbak ini bilingnya manual jadi tadi belum kebiling, udah bibayar segitu aja” kataku sok bijak atau lebih tepatnya menutupi sesalahan. Kejadian seperti tadi mungkin  sering terjadi HUMAN error atau lebih tepatnya teledor.

setelah beberapa lama ada user yang ribut-ribut dengan temenya “eh…eh…di sini bayar to? bukanya gratis?” dan lain-lain. Setelah berapa lama ia tanya juga…”mas di sini bayar to?” tanyanya polos. Aku jawab ia “kok sebegitunya ya?” Siapa yang aneh kalo begitu? operator, user ato siapa?

Dua kejadian di awal tadi hendaknya menjadi pelaran bagi aku dan juga seluruh maganger SAT tentunya… Pertama tentang pelayang kita, masih sering human error yang sering membuat mereka bayar terlalu mahal (biasanya mereka protes) ato meraka bayar terlalu murah…yang kedua ini mengkin mereka diam. Pernah juga ada pengalaman menarik yang membuatku heran dan kagum…(dulu ada user “pas akhwat” mas kemarin ini ada kelebihan uang pas mengembalikan…trus dia meberikan uang berapa ratus rupiah padaku….aduh trenyuh aku….subhanallah sekali. Kembali ke pokok permalahan terkait  evaluasi..

Oya dengar-dengar SAT mau kemana gitu? mungkin ini kan menjadi titik tolak awal bagi kita kedepan. teringat kotbah jumat Di Masjid kampus NH tadi bahwa setiap apa yang kita lalukan tidak lepas dari nilai (value). Nilai saya sebut aja rasa..sense of belonging terhadap SAT, kalo itu belum ada kapan kita bisa bergerak untuk SAT. ya mungkin seperti itulah istilah-istilah yang sering di gunakan, jadi tanpa ada rasa yang sama terhadap SAT kita akan bergerak sendiri-sendiri ato apalah namanya.

Kapan kita kemana? kapan kita menyatukan frame ini dan kapan kita mulai. Menjadi pembelajar IT, menjadi penyedia layanan yang baik, menjadi Saudara…dan menjadi profesional. Semoga!!