ada pemilu dimatamu? RINDU : perempuan di kebun hikmah

Memang benar apa yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati 😉

2 hari lalu aku ingin menulis tentang harapan-harapan besar kepada  pemilu ini, tentang kesejahteraan, tentang pekerjaan, tentang pendidikan, tentang buruh, tentang  anggota dewan yang lebih baik tentang semua termasuk tentang peran kita saudaraku? Hingga ingin kugubah pelangi dimatamu menjadi “ada pemilu dimatamu?” indah bukan (Narsis Mode ON 😀 )

Sudah menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri adalah ketika kita mau memberikan sesuatu kita harus mempunyai sesuatu. Dalam pencarianku mencari “sesuatu” itu ku sampai pada sebuah kebun yang penuh hikmah. Kebun yang mampu mengobati dehaga para peziarahnya, yang selalu memberian rasa rindu untuk terus datang mengobati dehaga akan hikmah dan ilmu.

Meluruskan sebelum timbul sesuatu yang tidak diinginkan.. hanya sekedar berbagi dengan semua bahwa kita bisa sebegitu bermanfaat dengan tulisan-tulisan hikmah kita.. mungkin bisa jadi menjadi amalan terbaik kita laksana onta merah…kalo sekarang apa ya? 😀

Singkat kata, singkat cerita aku tidak jadi menulis “ada pemilu dimatamu?” karena keasyikan bermain di kebun yang penuh hikmah. Dan semoga ini lebih bisa bermanfaat dengan menunjukkan jalan ke kebun itu. Dan aku kadang menjadi malu dengan diriku sendiri tulisanku agaknya lebih sering  menjadi masalah dari pada menjadi hikmah 😉

Aku hanya manusianya biasa yang menapaki jalan perdjoeangan, yang penuh mimpi inspiring leader, menulis, menjadi diriku…. 🙂 . Meski panjang dan berbatu jalan juang ini, tapi aku akan belajar  dan belajar termasuk dari kebun hikmah yang mulai membuatku rindu 😀