Saudaraku maukan menjadi Entrepreneur seperti Abdurrahman bin ‘Auf
Saudaraku, sudah empat tahun aku menempuh bangku-bangku perkuliahan tinggal menunggu hari untuk pendadaran. Pendadaran sebagai sebuah jembatan akhir antara dunia mahasiswa dengan dunia yang semakin fana ini dunia yang bisa jadi tidak pernah sesuai dengan teori-teori yang sudah kita pelajari. Sudah merupakan sebuah kewajaran ketika kita ingin menjadi mejadi orang sukses, bisa mengumpulkan banyak uang, bisa jalan-jalan kemana-mana… ehmm bukan tak gendong kemana-mana lho.. 😉
Ada sebuah nasehat yang menarik ketika saya berkunjung kerumah seorang Doktor Kepala salah satu UPT di UNS. Beliau mengatakan ” Nak…jangan pernah kekayaan itu menjadi tujuan, tapi kekayaan itu gunakanlah untuk membatu sesamamu. Kenikmatan sesunguhnya bukan ketika kamu mampu mengumpulkan kekayaan tapi ketika kamu mampu membantu saudara-saudaramu keluar dari masalah ekonomi di mana Indonesia sekarang ini sedang terjajah“.
Gerimis hati ini, mungkin itulah yang salah pada diri kita saudaraku..tujuan itu, orientasi itu yang salah pada diri kita. Teringat pada kisah Abdurrahman bin ‘Auf seorang sahabat Rasulullah SAW yang terkenal dengan kemandiriannya dalam berbisnis. Bahkan ketika diberi kebun yang luas ketika hijrah dia lebih memilih ditunjukkan pasar kemudian dia menjadi orang terkaya di Madinah, sungguh luar biasa beliau mampu merubah sistem ekonomi di kala itu, mampu memanfaatkan kekayaan yang dimiliki untuk orang lain yaitu dengan mengratiskan fasilitas umum seperti oase dari orang yahudi yang menjual belikan air disitu..
Saudaraku pribadi Abdurrahman bin ‘Auf yang laur biasa tersebut tentunya didorong oleh Iman dan Jiddiyatul Amal ( Kesungguhan Amal)…maaf kalo salah belajar sedikit bahasa arab.. 🙂 atau kalo bahasa ku adalah kerja keras. Saudaraku kalo kita mau jujur pada diri kita sendiri tentunya kita begitu jauh dengan beliau, laksana bumi dan langit mungkin. Abdurrahman bin ‘Auf beliau seorang pembisnis muslim yang luar biasa, sedangkan kita lebih tepatnya aku belajar bisnis juga belum jalan-jalan..rencana trus..oya jangan lupa datang kalo launching Kafe Kampus..ehm promosi sedikit ya?. OK.. yang penting kita bisa menjadikan dunia ini di tangan tapi akherat di hati. AMIN