desaku yang kucinta, kapan ku buat lebih maju?
ehm…desaku kapan aku bisa berbuat sesuatu? mungkin ada benarnya kuliah itu mencetak orang menjadi terasing di desanya sendiri? yang pasti aku ada niat untuk ikut berjuang bersama kalian saudara-saudaraku (wid, mbak ayu, mbak ria) mugkin memang benar di sana perjuang itu sungguh berat, untuk istiqomah butuh perjuangan yang ekstra..semangat untuk kalian..
Liburan hari raya kurban terasa berdeba tahun ini, selain hikmah agung yang terdapat di dalamnya adalah suasana desaku yang membuat hal itu berbeda. Tiga hari dirumah banyak hal yang dapat di ambil di sana, mulai dari obrolan bapak-bapak tentang partai, hingga takziyah yang mengingatkanku akan dekatnya kita akan kematian. Dua hari sungguh cuaca yang amat dingin hingga takut mandi layaknya tawang mangu…berrr.
hari pertama di rumah puasa arafah, alhamdulilah bisa melaksanakan..hujan demikian derasnya tapi aku sama ibu ke daerah pakis baru, Nawangan, Pacitan tempat di mana aku dulu di besarkan. Takyizah dan dilanjutkan wisata Nasionalisme [maksudnya ke monument jend. Soedirman] jendral besar yang pernah memimpin perang gerilya. Monument yang baru dalan tahap menugaran ini sungguh luar biasa sekarang, ada ornament/relief perjuang jendral soedirman..pembangunan yang kabar-kabarnya akan ada peletakan batu pertama oleh presiden RI bapak Susilo Bambang Yudhoyono…sungguh luar bisa daerah itu sekarang, menjadi daerah bersejarah, seperti juga sejarah besarku dulu di sana.